Minggu, 26 Juli 2009

Bila kita tak berani berbuat yang terbaik, berarti kita telah menghilangkan kesempatan baik dalam hidup. Memang kita sebagai manusia sering kali berbuat sesuka hati tanpa fikir panjang tntang akibat yang akan kita alami nanti. Seandainya waktu dapat kita atur agar tak cepat berlalu, tapi sayang kita tak dapat melakukannnya. Justru yang ada kita seperti dikejar-kejar waktu. Aneh memang, sudah tau kita hidup cuma sebenbtar tapi kok kita malah nyantai2 aja tanpa merasa kalo kita punya banyak dosa. Ya mungkin itulah gambaran manusia zaman sekarang, akupun tak tau tipe orang macam apa aku ini? Dan aku rindu orang2 yang baik, yang cinta kepada Tuhannya, yang bertanggung jawab pada apa yang telah dilakukannya.

Kamis, 25 Juni 2009

Nikmatilah apa yang yang kita jalani sekarang
Syukurilah apa yang telah diberikan oleh Tuhan pada kita

Selasa, 12 Mei 2009

Renungan Hidup

Kawan-kawanku, hidup itu seperti gelombang. Ada bukit dan ada juga lembah. Ketika kita ada di atas bukit kadang kita suka lupa siapa yang telah menciptakan kita bahkan bersyukurpun tak sempat. Dan ketika kita ada di bawah lembah kita tak jarang berputus asa dan mencela yang telah diciptakan Tuhan. Coba deh kita renungkan, sebenarnya untuk apa kita hidup di dunia ini ? Bukannya kita punya sebuah kontrak perjanjian dengan Tuhan, kemudian kita menyanggupi semua persyaratan yang tercantum dalam dokumen tersebut. Kita telah berjanji kepada Tuhan bahwa kita akan senantiasa beribadah kepada-Nya. Tapi apa yang kita lakukan setelah kita menginjak bumi ini? Seakan-akan kita lupa atas semua itu. Duhai kawan-kawanku, kita orang Islam kenapa kita tidak mengakui keberadaan Al-Qur'an yang jelas-jelas menjamin keselamatan dan kebahagiaan kita di dunia dan Akhirat? Kenapa kita cemooh Sunnah-Sunnah Rasul-Nya?
Kita harus sadar kawqan, hidup di dunia ini hanya sementara, dan akhiratlah tempat kita kembali dan kekal di sana. Apa kita akan menyia-nyiakan hidup yang semenatar ini dengan maksiat? Tentu tidak bukan. Marilah mulai sekarang kita saling mengoreksi diri dan saling menasihatai di jalan Alloh untuk kehidupan kekal kita di akhirat nanti.

Semoga Alloh senantiasa merahmati kita semua dan meridhoi setiap langkah kita dalam kebaikan. Aamiiinnnnn.

Salam Bahagia Dariku.
Oke, buat yang dari Ambon saya ucapin makasih tuk partisipasinya dah baca blog saya. Ya Saya do'ain moga Berhasil and sukses selalu. Ntar kalo dah menang kasih tau lagi ya!

O ya, saya juga lagi nunggu pengumuman UN neh, buat semua pembaca blog saya, mohon do'anya ya semoga saya bisa lulus dengan hasil yang memuaskan.

Rabu, 15 April 2009

Puitisasi alam

Sajak-sajak perpisahan
Mengelebaui kesenduan dalam tangisan
Menghidupkan puitisasi alam
Seakan mengerti pohon-pohon yang gundah
Karena panas yang meleburkan kesejukan
Sungguh perih terasa, hingga sang burung
lenyap tak tega menyaksikan rintihan
deaunan yang mulai mengering

Selasa, 14 April 2009

Cinta

Jika berbicara tentang Cinta maka bacalah Al-Qur'an dan Al-Hadits kemudian pahami makna-makna yang terkandung di dalamnya, insyaAlloh kita tak akan tersesat karena cinta. Karena semua aturan main dalam cinta telah diatur sedemikian rupa di dalamnya. Ayo mulai sekarang kita berlomba-lomba dalam mendapatkan cinta yang yang membuat kita selmat dan bahagia dunia akhirat.
Salam Hangat bagi seluruh pembaca Weblog saya.
Assalamu'alaikum.

Rabu, 25 Maret 2009

Pernyataan imam Syafi'fi mengenai madzhabnya

PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN MENINGGALKAN YANG MENYALAHI SUNNAH


Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani



[3]. SYAFI'I
Riwayat-riwayat yang dinukil orang dari Imam Syafi'i dalam masalah ini lebih banyak dan lebih bagus [1] dan pengikutnya lebih banyak yang melaksanakan pesannya dan lebih beruntung.

Beliau berpesan antara lain.

[a] "Setiap orang harus bermadzhab kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mengikutinya. Apa pun pendapat yang aku katakan atau sesuatu yang aku katakan itu berasal dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tetapi ternyata berlawanan dengan pendapatku, apa yang disabdakan oleh Rasulullah itulah yang menjadi pendapatku" [2]

[b] "Seluruh kaum muslim telah sepakat bahwa orang yang secara jelas telah mengetahui suatu hadits dari Rasulullah tidak halal meninggalkannya guna mengikuti pendapat seseorang" [3]

[c] "Bila kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang berlainan dengan Hadits Rasulullah, peganglah Hadits Rasulullah itu dan tinggalkan pendapatku itu" [4]

[d] "Bila suatu Hadits shahih, itulah madzhabku" [5]

[e] "Kalian [6] lebih tahu tentang Hadits dan para rawinya daripada aku. Apabila suatu Hadits itu shahih, beritahukanlah kepadaku biar di mana pun orangnya, apakah di Kuffah, Bashrah, atau Syam, sampai aku pergi menemuinya"

[f] "Bila suatu masalah ada Haditsnya yang sah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menurut kalangan ahli Hadits, tetapi pendapatku menyalahinya, pasti aku akan mencabutnya, baik selama aku hidup maupun setelah aku mati" [7]

[g] "Bila kalian mengetahui aku mengatakan suatu pendapat yang ternyata menyalahi Hadits Nabi yang shahih, ketahuilah bahwa hal itu berarti pendapatku tidak berguna" [8]

[h] "Setiap perkataanku bila berlainan dengan riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Hadits Nabi lebih utama dan kalian jangan bertaqlid kepadaku" [9]

[i] "Setiap Hadits yang datang dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, berarti itulah pendapatku, sekalipun kalian tidak mendengarnya sendiri dari aku" [10]


[Dinukil dari muqaddimah kitab Shifatu Shalaati An-Nabiyyi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallama min At-Takbiri ilaa At-Taslimi Ka-annaka Taraahaa, edisi Indonesia Sifat Shalat Nabi oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albni, terbitan Media Hidayah hal. 57-60 penerjemah Muhammad Thalib]
_________

Kamis, 22 Januari 2009

Bakti Pada Ibu

Bagiku, keberadaan figur seorang Ibu amatlah penting. Tanpa Ibu kita tak mungkin lahir ke dunia ini.Ibu adalah sosok wanita yang sangat hebat. Dari rahimnyalah terlahir para pemimpin yang tangguh. Tanpa Ibu mungkin dunia tak akan seramai ini.Tak dapat dipungkiri lagi besarnya pengorbanan Ibu sungguh tak terkira. sampai kapanpun kita tak akan pernah bisa membalas jasa-jasanya. Seperti cerita pada zaman Rasullullah SAW tentang sikap seorang laki-laki terhadap Ibunya. Suatu hari laki-laki tersebut mendatangi Nabi SAW lalu ia berkata : Wahai Rasullullah sesungguhnya aku telah menggendong Ibuku di pundakku sejauh 2 farsakh di bawah terik matahari yang sangat panas,yang seangainya sepotong daging dilemparkan ke sana,niscaya daging itu akan matang.Maka apakah itu berartiaku telah melaksanakan perintah untuk bersyukurkepadanya?” Rasullullah pun menjawab: “Boleh jadi itu menjadi balasan untuk satu terikan nafasnya sajasaat mengejan ketika melahirkan”.Setelah mengetahui pernyataan Rasullullah tersebut,coba sekarang kita fikirkan sejenak tentang betapa besarnya jasa-kasa Ibu.Sampai-sampai anak yang sudah hamper mengorbankan nyawanya untuk menggendong Ibunya di tengah terik matahari yang amat panas ternyata itu hanya bisa mengganti satu tarikan nafasnya saja.saat melahirkan.Sedangkan kita tahu bahwa pengorbanan yang telah Ibu lakukan pada kita hingga sekarang tidak dapat dihitung lagi.Lalu bagaimana kita dapat membalas segala segala pengorbanannya,kalu nyawa saja sudah tak mampu menggantinya?

Teman-temanku tak usahlah kita bingung,meskipun kita tak akan pernah bisa mengganti semua pengorbanannya,tapi kita masih bisa melakukan hal-hal yang dapat membuat Ibu bahagia ataupu bangga terhadap kita diantaranya sebagai berikut :

  1. Selalu berbicara sopan kepada Ibu, jangan menghardik, mengomel ataupun memukulnya. Karena walau hanya berkata “AH” saja tidak diperbolehkan dalam Islam.
  2. Selalu taat kepada Ibu, selama tidak untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT.
  3. Selalu bersikap lemah lembut, janganlah bermuka masam di hadapannya.
  4. Selalu menjaga nama baik, kehormatan dan tidak mengambil sesuatu tanpa ijin mereka.
  5. Selalu melakukan hal-hal yang dapat meringankan tugas Ibu, meskipun tanpa diperintah.
  6. Selalu bermusyawarah dengan Ibu dalam setiap masalah dan meminta maaf dengan baik jika ada perbedaan pendapat.
  7. Selalu datang segera, jika Ibu memanggil.
  8. Selalu menghormati kerabat dan kawan-kawan Ibu.
  9. Selalu sopan dalam menjelaskan setiap masalah. Jangan membatah Ibu dengan perkataan kasar.
  10. Selalu membantu Ibu dalam pekerjaan di rumah dan pekerjaan di luar rumah.
  11. Selalu mendoakannya
  12. Jangan membantah perintah Ibu ataupun mengeraskan suara di atas suara Ibu
  13. Jangan masuk ke tempat/kamar Ibu, sebelum mendapat ijin.
  14. Jangan mendahului mereka saat makan dan hormatilah mereka dalam menyantap makanan dan minuman.
  15. Jangan mencela Ibu, jika ia berbuat sesuatu yang kurang baik.
  16. Jika merokok, janganlah dihadapan Ibu
  17. Jika telah sanggup/mampu mencari rezeki, bantulah Ibu
  18. Usahakan bangun dari tempat duduk/tempat tidur, jika Ibu datang.
  19. Jika meminta sesuatu dari Ibu, mintalah dengan lemah lembut, berterima kasihlah atas pemberian Ibu, maafkanlah jika ia tidak memenuhi permintaan kita dan janganlah terlalu banyak meminta supaya tidak mengganggu Ibu
  20. Jangan keluar dari rumah/pergi sebelum Ibu mengijinkan, meskipun untuk urusan penting. Jika terpaksa pergi, maka mintalah maaf kepada mereka.
  21. Kunjungilah Ibu sesering mungkin, berilah hadiah, sampaikan terima kasih atas pendidikan dan jerih payah mereka serta ambillah pelajaran dari anak-anakmu betapa susahnya mendidik mereka. Seperti halnya betapa berat susahnya Ibu kita mendidik kita.
  22. Orang yang berhak mendapat penghormatan adalah Ibu, kemudian ayah. Ketahuilah bahwa surga berada di bawah telapak kaki Ibu.
  23. Doa kedua Ibu dalam kebaikan ataupun kejelekan di terima oleh Allah Swt. Maka berhati-hatilah terhadap doa Ibu yang jelek.
  24. Usahakan tidak menyakiti Ibu ataupun membuat ia marah sehingga membuat diri kita merana di dunia dan akhirat. Ingatlah, anak-anakmu akan memperlakukan kamu sebagaimana kamu memperlakukan kedua Ibumu.
  25. Kedua orangtuamu mempunyai hak atas kamu, istri/suamimu mempunyai hak atas kamu. Jika suatu ketika mereka berselisih, usahakanlah dipertemukan dan berilah masing-masing hadiah secara diam-diam.
  26. Bersopan santunlah kepada setiap orangtua, karena orang yang mencaci orangtua lain sama dengan mencaci orangtuanya sendiri.

Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan Ibu.tapi itu kembali lagi kepada diri kita masing-masing, apakah kita ingin membahagiakannya atau tidak?

Seperti yang kita ketahui, Seiring perjalanan zaman, kaum Ibu telah banyak mengalami erosi peran. Indikasi penurunan erosi peran seorang Ibu antara lain kurangnya perasaan hormat dan menghargai Ibu oleh anaknya, banyaknya pertengkaran anak dan orang tua, perasaan mengabaikan atau menyepelekan Ibu terhadap perintah ataupun nasehat yang diberikan kepada anaknya.Dalam perkembangan teknologi yang semakin tinggi, tatkala presepsi manusia mengenai nilai-nilai kehidupan juga berubah mengikuti perkembangan itu, masihkah sempat memikirkan tentang seorang wanita yang melahirkan, mengasuh, dan mendidik dengan segala kasih sayang yang tiada batas?

Seorang Ibu yang berjuang meregang nyawa mulai dari menahan sakit ketika mengejan sampai melahirkan seorang anak yang diberikan dengan penuh kasih sayang, menyapihnya dan menjadikan seorang anak yang dirawat dengan kasih sayang, merupakan sebuah pengorbanan yang tiada hingga. Namun seiring perkembangan zaman, hal tersebut hanya dianggap menjadi sebuah rutinintas dan konsekuensi yang ditanggung oleh Ibu dalam membesarkan anaknya. Bukan lagi dipandang sebagai sebuah pengorbanan dengan penuh kasih sayang terhadap anakanya.

Citra seorang Ibu memang akan selalu abadi. Namun, pada zaman sekarang ini sering kali orang melupakan arti seorang Ibu karena krisisnya moral, spiritual, serta akhlak yang ada dalam diri anak zaman sekarang. Hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa surga di bawah telapak kaki Ibu seakan-akan tidak memiliki arti lagi di mata anak-anak zaman sekarang padahal dalam hadits tersebut tergambar jelas kedudukan, peranan, nilai, serta citra seorang Ibu. Padahal Rasulullah SAW ingin menggambarkan dan mengajarkan kepada kita semua bahwa betapa tinggi dan mulianya seorang Ibu. Bahkan surgapun digambarkan berada di bawah telapak kaki Ibu. Sehingga bagi mereka yang berpikir, tentunya akan menyadari betapa tinggi dan mulianya seorang Ibu.

فالزمها فإن الجنة تحت رجليها

Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada Ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya (*)

Memang benar kata orang bijak yang menyatakan bahwa kasih Ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah. Walaupun ini merupakan pepatah lama namun nilainya tetap selalu baru dan tidak pudar sampai hari ini. Setinggi dan sebanyak apapun hal yang kita lakukan terhadap Ibu, namun tidak akan menyamai bahkan mendekati kasih sayang serta pengorbanan Ibu terhadap anaknya.